Healthy » Pandangan dan Strategi Terbaru untuk Mengatasi Stunting
Pandangan dan Strategi Terbaru untuk Mengatasi Stunting

Pandangan dan Strategi Terbaru untuk Mengatasi Stunting

Stunting adalah masalah besar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan kognitif anak-anak di seluruh dunia. Malnutrisi jangka panjang selama masa pertumbuhan awal, biasanya dari kehamilan hingga anak berusia dua tahun, menyebabkan stunting. Artikel ini akan membahas perspektif terbaru tentang stunting dan solusi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini.

Definisi Stunting

Stunting adalah kondisi di mana anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari standar usianya. Secara medis, stunting didefinisikan sebagai tinggi badan anak yang berada di bawah persentil ke-2 dari standar pertumbuhan yang diharapkan untuk usia dan jenis kelamin tertentu. Dalam perspektif pertumbuhan anak, stunting menunjukkan bahwa anak tidak mencapai potensi pertumbuhannya secara penuh.

Malnutrisi jangka panjang selama masa pertumbuhan awal, dimulai dari kehamilan hingga anak berusia dua tahun, biasanya menyebabkan stunting. Kurangnya asupan gizi yang cukup, kurangnya nutrisi yang tepat, dan faktor lingkungan yang berbahaya seperti sanitasi yang buruk dan infeksi berulang adalah beberapa faktor yang berkontribusi pada stunting.

Dalam jangka panjang, stunting memiliki efek yang signifikan pada kesehatan dan perkembangan anak. Anak-anak yang mengalami stunting lebih rentan terhadap penyakit, gangguan perkembangan fisik, penurunan fungsi kognitif dan kecerdasan, dan penurunan produktivitas di masa dewasa. Oleh karena itu, pengendalian stunting sangat penting untuk menjamin tumbuh kembang yang optimal bagi anak dan mencegah efek negatifnya terhadap masyarakat dan individu secara keseluruhan.

Apakah Tubuh Pendek Selalu Stunting?

Tidak, pendek tidak selalu berarti stunting. Faktor genetik dan faktor lingkungan memengaruhi tinggi badan seseorang. Beberapa orang yang memiliki predisposisi genetik untuk tinggi badan yang lebih pendek masih dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi genetik mereka.

Stunting adalah ketika pertumbuhan anak terhambat secara konsisten dan tidak mencapai tinggi badan yang diharapkan untuk usia dan jenis kelaminnya. Stunting disebabkan oleh berbagai faktor gizi, kesehatan, dan lingkungan yang kompleks, termasuk kekurangan gizi jangka panjang, infeksi berulang, sanitasi yang buruk, dan akses terbatas terhadap layanan kesehatan yang memadai.

Standar pertumbuhan yang digunakan untuk diagnosis stunting memperhitungkan tinggi badan anak dalam hubungannya dengan usia dan jenis kelamin. Jika tinggi badan anak berada di bawah persentil ke-2 dari standar pertumbuhan tersebut, maka dapat diklasifikasikan sebagai stunting.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tubuh yang pendek saja tidak cukup untuk membuat diagnosis stunting. Pemeriksaan lebih lanjut dan penilaian terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak perlu dilakukan untuk memastikan apakah ada faktor-faktor lain yang memengaruhi pertumbuhannya.

Ciri-Ciri Stunting

  1. Tinggi badan yang pendek.
  2. Berat badan yang rendah.
  3. Pertumbuhan yang lambat.
  4. Proporsi tubuh yang tidak seimbang.
  5. Keterlambatan perkembangan motorik.
  6. Gangguan kognitif.

Baca Juga: 5 Cara Untuk Memulai Budaya Hidup Sehat

Dampak Stunting

Anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan terancam oleh stunting dalam jangka panjang. Beberapa konsekuensi yang terkait dengan stunting adalah sebagai berikut:

  • Gangguan Pertumbuhan Fisik: Anak-anak dengan stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari standar usia, yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan meningkatkan risiko penyakit dan infeksi.
  • Gangguan Perkembangan Mental dan Kognitif: Stunting dapat mempengaruhi perkembangan otak dan fungsi kognitif anak. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami masalah belajar dan kognitif di kemudian hari, serta keterlambatan perkembangan mental dan kecerdasan.
  • Masalah Kesehatan: Anak-anak yang stunting memiliki sistem kekebalan yang lemah, kerentanan terhadap infeksi, gangguan pencernaan, dan risiko tinggi terkena penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi di masa dewasa.
  • Penurunan Produktivitas di Masa Dewasa: Stunting dapat berdampak jangka panjang pada kualitas hidup dan produktivitas seseorang di masa dewasa. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kesempatan pendidikan yang lebih rendah, memiliki kemampuan kerja yang terbatas, dan menghadapi kesulitan untuk mencapai penuh potensi mereka.
  • Dampak Sosial dan Ekonomi: Stunting juga memengaruhi tingkat sosial dan ekonomi suatu negara. Masyarakat dengan tingkat stunting yang tinggi cenderung menghadapi tantangan dalam kemajuan sosial, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan manusia, yang dapat menghambat pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan ketimpangan sosial.

Penting untuk diingat bahwa stunting mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan, bukan hanya individu yang mengalaminya. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi anak-anak serta kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat secara keseluruhan.

Penyebab Stunting

Faktor gizi, kesehatan, dan lingkungan adalah salah satu dari banyak faktor multisektoral yang memengaruhi stunting. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum yang menyebabkan stunting:

  • Kekurangan Gizi: Stunting dapat terjadi jika tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama protein, energi, zat besi, vitamin A, dan zat gizi penting lainnya. Kekurangan asupan gizi ini dapat terjadi selama kehamilan, menyusui, dan pada masa awal kehidupan anak.
  • Gizi Buruk pada Ibu Hamil: Akses terhadap makanan yang bergizi, pola makan yang tidak seimbang, atau penyakit yang mengganggu penyerapan nutrisi dapat menjadi penyebab kekurangan asupan gizi yang cukup pada ibu hamil, yang dapat memengaruhi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko stunting pada anak.
  • Infeksi Berulang: Infeksi berulang, terutama infeksi saluran pernapasan dan diare, dapat mengganggu penyerapan nutrisi tubuh dan menyebabkan stunting. Infeksi yang sering terjadi pada anak-anak juga dapat menghambat pertumbuhan mereka.
  • Faktor Sosial-Ekonomi: Ketersediaan dan aksesibilitas makanan bergizi, kualitas lingkungan, dan perawatan anak dapat dipengaruhi oleh faktor sosial-ekonomi seperti kemiskinan, pendidikan ibu yang rendah, ketidakstabilan ekonomi, dan layanan kesehatan yang terbatas.
  • Sanitasi yang Buruk: Risiko terkena infeksi dan penyakit yang mempengaruhi pertumbuhan anak dapat meningkat jika Anda tidak memiliki akses ke sanitasi yang baik, seperti sanitasi yang buruk, air minum yang terkontaminasi, dan fasilitas pencucian tangan yang memadai.
  • Praktik Pemberian Makan yang Tidak Tepat: Pola makan yang tidak sehat, seperti makan makanan padat terlalu dini atau terlambat, makan makanan yang kurang bergizi, atau praktik makan yang tidak higienis, dapat menyebabkan stunting.

Penting untuk diingat bahwa stunting adalah hasil dari interaksi yang kompleks antara faktor-faktor ini, dan bahwa setiap orang dapat memiliki kombinasi penyebab yang berbeda untuk stunting. Akibatnya, untuk mengatasi stunting secara efektif, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan intervensi gizi, perawatan kesehatan, sanitasi, dan perbaikan kondisi sosial-ekonomi.

Baca Juga: Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat dan Efektif

Tindakan untuk Mengatasi Stunting

Mengatasi stunting membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan intervensi multi-sektoral di berbagai bidang. Untuk mengatasi stunting, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

Peningkatan Gizi Anak: Salah satu langkah penting dalam mengatasi stunting adalah meningkatkan gizi anak. Ini mencakup pendidikan dan promosi gizi kepada orang tua dan masyarakat, memberikan makanan bergizi kepada anak sesuai dengan kebutuhan mereka, memberikan suplemen makanan tambahan jika diperlukan, dan memantau perkembangan dan pertumbuhan anak secara teratur.

Perbaikan Gizi pada Ibu Hamil: Untuk mencegah stunting pada janin, sangat penting untuk memberikan perhatian khusus pada gizi ibu hamil. Ini termasuk mendapatkan pendidikan tentang gizi yang tepat untuk ibu hamil, memastikan bahwa mereka mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang selama kehamilan, menerima suplemen gizi yang disarankan, dan mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang baik selama kehamilan.

Peningkatan Praktik Pemberian Makan pada Balita: Satu langkah penting dalam mengatasi stunting adalah mendorong praktik pemberian makan balita yang tepat dan seimbang. Ini mencakup pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama, pemberian makanan pendamping ASI yang sesuai untuk usia yang tepat, pemberian makanan bergizi yang mencakup semua kelompok makanan, dan pemberian makanan dalam jumlah dan frekuensi yang tepat.

Baca Juga: Parenting: Fakta MPASI Bayi di Luar Negeri

Perbaikan Sanitasi dan Akses Air Bersih: Meningkatkan sanitasi di rumah tangga, pengelolaan limbah yang aman, promosi kebersihan dan cuci tangan yang baik, dan akses yang memadai terhadap air bersih yang aman dan berkualitas tinggi adalah bagian penting dari mengurangi risiko infeksi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.

Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting dan pentingnya gizi sehat adalah bagian penting dari mengatasi stunting. Hal ini dapat dicapai melalui program pendidikan kesehatan, kampanye informasi, pelatihan keterampilan untuk ibu dan keluarga, dan pemberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam pencegahan dan penanggulangan stunting.

Penyediaan Akses Layanan Kesehatan yang Berkualitas: Meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, seperti layanan antenatal, persalinan yang aman, kesehatan anak, dan pemantauan dan intervensi pertumbuhan dan perkembangan anak, sangat penting untuk mengatasi stunting. Ini melibatkan peningkatan infrastruktur kesehatan, pelatihan tenaga kesehatan, dan pengembangan sistem rujukan yang efektif.


Selain langkah-langkah yang disebutkan di atas, kerja sama lintas sektor antara pemerintah, masyarakat sipil, lembaga internasional, dan sektor swasta juga penting untuk mengatasi stunting secara menyeluruh. Menurut kamu, langkah apa lagi yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting? Ceritakan di kolom komentar ya!

3 komentar untuk “Pandangan dan Strategi Terbaru untuk Mengatasi Stunting”

  1. Stunting ini memang meresahkan dan pencegahannya memang harus ada kolaborasi banyak pihak. Selain itu juga harus ada edukasi dengan beragam pendekatan agar bisa diterima, dipahami dan bersama-bersama bergerak..

  2. sanitasi yang buruk ini sering disepelekan ya?
    Mungkin karena budaya ya?
    Bayangin, di perkotaan masih ada anak yang BAB di tengah jalan. Apalagi BAK, itu mah orang tua juga masih ngelakuin

    Mereka gak nyadar tengah menyebarkan kuman penyakit yang bakal mengganggu kesehatan balita

  3. Sekarang ke perkampungan sudah lebih baik akses pelayanan kesehatan masyarakat nya. Alhamdulillah. Posyandu, bidan desa, dan komunitas lain sangat berperan dalam sosialisasi pencegahan stunting ini. Jujur, memang di daerah, anak anaknya seolah kurang gizi dan tumbuh kembang anak tidak maksimal

Tambahkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.